This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Maper IKBKM 2012

Maper IKBKM 2012
Petama Berfoto

Musikku

Entri Populer

Popular Teks

Selasa, 07 Mei 2013

Penerapan Pembelajaran Model Polya dalam Pemecahan Soal Cerita pada Materi Perbandingan



BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
National Concil of Teachers of Mathematics menyatakan bahwa pembelajaran matematika hendaknya dilakukan dalam upaya untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah, penalaran dan pembuktian, koneksi matematika, komunikasi matematika, dan representasi. Dapat disimpulkan bahwa pemecahan masalah merupakan salah satu tujuan penting dalam pembelajaran matematika.
Masalah dalam matematika berbeda dengan soal matematika. Masalah sudah pasti merupakan soal, tetapi suatu soal belum tentu merupakan masalah. Suatu soal matematika dapat dikatakan masalah jika soal tersebut tidak dapat diselesaikan  secara langsung dengan rumus-rumus yang telah tersedia.
Masalah matematika biasanya dinyatakan dalam bentuk soal cerita, baik tertulis atau verbal. Hal ini sesuai dengan pendapat Sutawidjaya bahwa masalah dalam matematika dapat berbentuk soal cerita. Soal cerita lebih sulit di pecahkan oleh siswa daripada soal- soal yang melibatkan bilangan-bilangan. Di dalam menyelesaikan soal cerita siswa terlebih dahulu dituntut untuk mengetahui apa yang akan diketahui dan apa yang akan ditanyakan dalam soal. Selanjutnya siswa membuat model matematika untuk menyelesaikan soal tersebut.
Berdasarkan model matematika yang telah dibuat, siswa mencari penyelesaian dan pada akhirnya siswa perlu mengembalikan penyelesaian tersebut ke dalam permasalahan semula.
Menurut Abidin tujuan pembelajaran soal cerita, agar siswa (1) mampu memecahkan masalah secara sistematis, (2) mengetahui kegunaan matematika dalam kehidupan sehari- hari, dan (3) dapat menghargai matematika sebagai alat yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun  tujuan pembelajaran pemecahan soal cerita adalah (1) melatih siswa berpikir deduktif, (2) membiasakan siswa melihat hubungan antara matematika dan kehidupan sehari-hari, dan (3) memperkuat penguasaan konsep matematika.
Sesuai dengan tujuan pembelajaran pemecahan masalah di atas, maka pada penelitian ini digunakan soal-soal perbandingan yang disajikan dalam bentuk soal cerita. Penyajian soal cerita ini akan memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai pemanfaatan metode yang ada dalam menyelesaikan materi perbandingan dalam kehidupan.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran soal cerita adalah agar siswa (1) dapat berlatih untuk berpikir secara deduktif, (2) dapat melihat hubungan dan kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari, (3) dapat menguasai keterampilan matematika dan memperkuat penguasaan konsep matematika.
Kemampuan menyelesaikan soal cerita menuntut  cara berpikir tingkat tinggi untuk siswa. Kemampuan tersebut antara lain adalah (1) menentukan sesuatu yang diketahui, (2) menentukan sesuatu yang ditanyakan, (3) menentukan model matematika yang diperlukan, (4) melakukan perhitungan sesuai dengan model matematikanya. Kemampuan-kemampuan tersebut sangat penting karena akan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Pada saat siswa akan hidup dalam masyarakat dan menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan.
Masalah yang muncul dalam kehidupan sehari-hari tidak akan berbentuk suatu paket model matematika. Masalah biasanya berupa kata-kata atau peristiwa yang penyelesaian membutuhkan keterampilan untuk menerjemahkan ke dalam model matematika yang sesuai. Keterampilan ini perlu diberikan kepada siswa di sekolah melalui pembelajaran pemecahan masalah soal cerita.
Sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), salah satu topik dalam pengajaran matematika adalah perbandingan yang merupakan salah satu materi.
Dari hasil observasi di SMP N 1 Palipi, siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita, yaitu siswa sulit mengubah soal cerita ke dalam model matematika. Hal ini selaras dengan hasil  wawancara dengan guru yang bersangkutan.
Pada saat siswa mengerjakan soal cerita, guru secara tidak langsung menerapkan langkah-langkah yang ada pada pemecahan model Polya tetapi tidak terstruktur. Oleh karena itu, peneliti menawarkan model Polya dalam menyelesaikan soal cerita perbandingan.
Menurut Polya, solusi soal pemecahan masalah memuat empat langkah penyelesaian, yaitu memahami masalah, merencanakan penyelesaian, menyelesaikan masalah sesuai dengan rencana dan melakukan pengecekan kembali terhadap semua langkah yang telah dikerjakan. Fase pertama adalah memahami masalah. Tanpa adanya pemahaman terhadap masalah yang diberikan, siswa tidak mungkin mampu menyelesaikan masalah tersebut dengan benar. Setelah siswa dapat memahami masalah dengan benar, selanjutnya mereka harus mampu menyusun rencana penyelesaian masalah. Kemampuan melakukan fase kedua ini sangat tergantung pada pengalaman siswa dalam menyelesaikan masalah. Jika rencana penyelesaian masalah telah dibuat, baik secara tertulis atau tidak, selanjutnya dilakukan penyelesaian masalah sesuai dengan rencana yang dianggap paling tepat. Adapun langkah terakhir dari proses penyelesaian masalah menurut Polya adalah melakukan pengecekan atas apa yang telah dilakukan mulai dari fase pertama sampai fase terakhir.
Alasan menggunakan pemecahan masalah model Polya dalam penelitian ini karena model Polya menyediakan kerangka kerja yang tersusun rapi untuk menyelesaikan masalah yang kompleks sehingga dapat membantu siswa dalam memecahkan masalah. Beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa pemecahan model Polya efektif.
 Berdasarkan beberapa penelitian, maka peneliti mencoba model Polya dalam  untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada materi matematika. Hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam pembelajaran pemecahan masalah soal cerita melalui model Polya, dengan harapan dapat mengurangi kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika dapat ditingkatkan.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik melakukan suatu penelitian dengan judul “Penerapan Pembelajaran Model Polya dalam Pemecahan Soal Cerita pada Materi Perbandingan di Kelas VII SMP N 1 Palipi.”

B.     Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang masalah sebelumnya, maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah bentuk pembelajaran model Polya dan respons siswa terhadap pemecahan soal cerita pada materi Perbandingan di  Sekolah ?
C.     Tujuan Penelitian.
Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin di capai yang mengacu pada isi dan rumusan masalah yang telah di rumuskan. Oleh karena itu sesuai dengan permasalahan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk pembelajaran model Polya terhadap pemecahan soal cerita pada materi perbandingan.
D.    Manfaat Penelitian.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:
1.      Bagi siswa, memahamkan siswa sekolah lanjutan tingkat pertama dalam pemecahan masalah soal cerita pada materi perbandingan dan
2.      Bagi guru, dapat dijadikan sebagai acuan bagi guru-guru dalam mengembangkan kemampuan lainnya yang ada kaitannya dengan pemecahan soal matematika.
E.     Penjelasan Istilah.
1.      Pembelajaran.
yaitu suatu upaya untuk membangun konsep-konsep atau prinsip-prinsip  matematika dengan kemampuan sendiri melalui proses internalisasi sehingga konsep atau prinsip itu terbangun kembali. Pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika.
2.      Penerapan
Penerapan  adalah pemasangan, perihal mempraktekkan. Penerapan yang dimaksud dalam skripsi ini ialah perihal mempraktekkan atau menggunakan pembelajaran model Polya dalam proses belajar mengajar matematika pada pokok bahasan perbandingan.
3.      Pemecahan masalah.  
Pemecahan masalah adalah suatu cara penyajian pelajaran dengan cara siswa dihadapkan pada suatu masalah yang harus dipecahkan atau diselesaikan baik individu atau kelompok.
4.      Pemecahan Model Polya
Pemecahan model Polya adalah pemecahan untuk menyelesaikan soal cerita yang terdiri dari empat langkah penyelesaian. Dalam buku Bill Tein mengatakan empat tahapan yang harus dilakukan agar kemampuan pemecahan masalah dapat terbentuk dan dikembangkan pada diri seorang siswa sehingga ia menjadi pemecah masalah yang sukses adalah :
1.      Memahami terhadap masalah
2.      Membuat rencana pemecahan
3.      Melaksanakan rencana pemecahan
4.      Memeriksa kembali

Humor

http://www.ziddu.com/download/22133946/Humor.docx.html