Selasa, 07 Mei 2013
Penerapan Pembelajaran Model Polya dalam Pemecahan Soal Cerita pada Materi Perbandingan
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
National Concil of Teachers of
Mathematics menyatakan bahwa pembelajaran matematika hendaknya
dilakukan dalam upaya untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah,
penalaran dan pembuktian, koneksi matematika, komunikasi matematika, dan
representasi. Dapat disimpulkan bahwa pemecahan masalah merupakan salah satu
tujuan penting dalam pembelajaran matematika.
Masalah dalam matematika berbeda dengan
soal matematika. Masalah sudah pasti merupakan soal, tetapi suatu soal belum
tentu merupakan masalah. Suatu soal matematika dapat dikatakan masalah jika soal
tersebut tidak dapat diselesaikan secara
langsung dengan rumus-rumus yang telah tersedia.
Masalah matematika biasanya dinyatakan
dalam bentuk soal cerita, baik tertulis atau verbal. Hal ini sesuai dengan
pendapat Sutawidjaya bahwa masalah dalam matematika dapat berbentuk soal
cerita. Soal cerita lebih sulit di pecahkan oleh siswa daripada soal- soal yang
melibatkan bilangan-bilangan. Di dalam menyelesaikan soal cerita siswa terlebih
dahulu dituntut untuk mengetahui apa yang akan diketahui dan apa yang akan
ditanyakan dalam soal. Selanjutnya siswa membuat model matematika untuk
menyelesaikan soal tersebut.
Berdasarkan model matematika yang telah
dibuat, siswa mencari penyelesaian dan pada akhirnya siswa perlu mengembalikan
penyelesaian tersebut ke dalam permasalahan semula.
Menurut Abidin tujuan pembelajaran soal
cerita, agar siswa (1) mampu memecahkan masalah secara sistematis, (2)
mengetahui kegunaan matematika dalam kehidupan sehari- hari, dan (3) dapat
menghargai matematika sebagai alat yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun tujuan pembelajaran pemecahan
soal cerita adalah (1) melatih siswa berpikir deduktif, (2) membiasakan siswa
melihat hubungan antara matematika dan kehidupan sehari-hari, dan (3)
memperkuat penguasaan konsep matematika.
Sesuai dengan tujuan pembelajaran
pemecahan masalah di atas, maka pada penelitian ini digunakan soal-soal
perbandingan yang disajikan dalam bentuk soal cerita. Penyajian soal cerita ini
akan memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai pemanfaatan metode yang ada
dalam menyelesaikan materi perbandingan dalam kehidupan.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran soal cerita adalah agar siswa (1)
dapat berlatih untuk berpikir secara deduktif, (2) dapat melihat hubungan dan
kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari, (3) dapat menguasai
keterampilan matematika dan memperkuat penguasaan konsep matematika.
Kemampuan menyelesaikan soal cerita
menuntut cara berpikir tingkat tinggi
untuk siswa. Kemampuan tersebut antara lain adalah (1) menentukan sesuatu yang
diketahui, (2) menentukan sesuatu yang ditanyakan, (3) menentukan model
matematika yang diperlukan, (4) melakukan perhitungan sesuai dengan model
matematikanya. Kemampuan-kemampuan tersebut sangat penting karena akan
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Pada saat siswa akan hidup dalam
masyarakat dan menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan.
Masalah yang muncul dalam kehidupan
sehari-hari tidak akan berbentuk suatu paket model matematika. Masalah biasanya
berupa kata-kata atau peristiwa yang penyelesaian membutuhkan keterampilan
untuk menerjemahkan ke dalam model matematika yang sesuai. Keterampilan ini
perlu diberikan kepada siswa di sekolah melalui pembelajaran pemecahan masalah
soal cerita.
Sesuai dengan kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP), salah satu topik dalam pengajaran matematika adalah
perbandingan yang merupakan salah satu materi.
Dari hasil observasi di SMP N 1 Palipi,
siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita, yaitu siswa sulit
mengubah soal cerita ke dalam model matematika. Hal ini selaras dengan hasil wawancara dengan guru yang bersangkutan.
Pada saat siswa mengerjakan soal
cerita, guru secara tidak langsung menerapkan langkah-langkah yang ada pada
pemecahan model Polya tetapi tidak terstruktur. Oleh karena itu, peneliti
menawarkan model Polya dalam menyelesaikan soal cerita perbandingan.
Menurut Polya, solusi soal pemecahan
masalah memuat empat langkah penyelesaian, yaitu memahami masalah, merencanakan
penyelesaian, menyelesaikan masalah sesuai dengan rencana dan melakukan
pengecekan kembali terhadap semua langkah yang telah dikerjakan. Fase pertama
adalah memahami masalah. Tanpa adanya pemahaman terhadap masalah yang
diberikan, siswa tidak mungkin mampu menyelesaikan masalah tersebut dengan
benar. Setelah siswa dapat memahami masalah dengan benar, selanjutnya mereka
harus mampu menyusun rencana penyelesaian masalah. Kemampuan melakukan fase
kedua ini sangat tergantung pada pengalaman siswa dalam menyelesaikan masalah.
Jika rencana penyelesaian masalah telah dibuat, baik secara tertulis atau
tidak, selanjutnya dilakukan penyelesaian masalah sesuai dengan rencana yang
dianggap paling tepat. Adapun langkah terakhir dari proses penyelesaian masalah
menurut Polya adalah melakukan pengecekan atas apa yang telah dilakukan mulai
dari fase pertama sampai fase terakhir.
Alasan menggunakan pemecahan masalah
model Polya dalam penelitian ini karena model Polya menyediakan kerangka kerja
yang tersusun rapi untuk menyelesaikan masalah yang kompleks sehingga dapat
membantu siswa dalam memecahkan masalah. Beberapa hasil penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa pemecahan model Polya efektif.
Berdasarkan beberapa penelitian, maka peneliti
mencoba model Polya dalam untuk meningkatkan
pemahaman siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada materi matematika. Hal ini
dilakukan untuk mempermudah dalam pembelajaran pemecahan masalah soal cerita
melalui model Polya, dengan harapan dapat mengurangi kesulitan-kesulitan yang
dialami oleh siswa dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita
matematika dapat ditingkatkan.
Berdasarkan uraian di atas, penulis
tertarik melakukan suatu penelitian dengan judul “Penerapan Pembelajaran Model Polya dalam Pemecahan Soal Cerita pada
Materi Perbandingan di Kelas VII SMP N 1 Palipi.”
B.
Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang masalah
sebelumnya, maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah
bentuk pembelajaran model Polya dan respons siswa terhadap pemecahan soal cerita
pada materi Perbandingan di Sekolah ?
C.
Tujuan Penelitian.
Tujuan
penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin di capai yang mengacu pada isi dan
rumusan masalah yang telah di rumuskan. Oleh karena itu sesuai dengan
permasalahan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk
pembelajaran model Polya terhadap pemecahan soal cerita pada materi
perbandingan.
D.
Manfaat Penelitian.
Hasil dari penelitian ini diharapkan
dapat bermanfaat:
1. Bagi siswa, memahamkan
siswa sekolah lanjutan tingkat pertama dalam pemecahan masalah soal cerita pada
materi perbandingan dan
2. Bagi guru, dapat
dijadikan sebagai acuan bagi guru-guru dalam mengembangkan kemampuan lainnya
yang ada kaitannya dengan pemecahan soal matematika.
E.
Penjelasan Istilah.
1.
Pembelajaran.
yaitu suatu upaya untuk membangun
konsep-konsep atau prinsip-prinsip matematika
dengan kemampuan sendiri melalui proses internalisasi sehingga konsep atau
prinsip itu terbangun kembali. Pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah pembelajaran matematika.
2.
Penerapan
Penerapan adalah pemasangan, perihal mempraktekkan.
Penerapan yang dimaksud dalam skripsi ini ialah perihal mempraktekkan atau
menggunakan pembelajaran model Polya dalam proses belajar mengajar matematika
pada pokok bahasan perbandingan.
3.
Pemecahan
masalah.
Pemecahan masalah adalah suatu cara
penyajian pelajaran dengan cara siswa dihadapkan pada suatu masalah yang harus
dipecahkan atau diselesaikan baik individu atau kelompok.
4.
Pemecahan Model
Polya
Pemecahan model Polya adalah pemecahan
untuk menyelesaikan soal cerita yang terdiri dari empat langkah penyelesaian.
Dalam buku Bill Tein mengatakan empat tahapan yang harus dilakukan agar
kemampuan pemecahan masalah dapat terbentuk dan dikembangkan pada diri seorang
siswa sehingga ia menjadi pemecah masalah yang sukses adalah :
1.
Memahami
terhadap masalah
2.
Membuat rencana
pemecahan
3.
Melaksanakan
rencana pemecahan
4.
Memeriksa
kembali
Langganan:
Postingan (Atom)